Perkembangan Pemikiran Manusia dan contohnya (Tahap Teologi /Mitos, Tahap Filsafat dan Tahap positif / Tahap Ilmu)
Perkembangan Pemikiran Manusia (Tahap Teologi /Mitos, Tahap Filsafat dan Tahap positif / Tahap Ilmu)
1. Tahap Teologi/ Mitos
Dalam
tahap teologi, manusia menyusun mitos atau dongeng untuk mengenal realita atau
kenyataan, yaitu pengetahuan yang tidak obyektif, melainkan subyektif. Mitos
ini diciptakan untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia. Dalam alam pikiran,
mitos, rasio atau penalaran belum terbentuk, yang bekerja hanya daya khayal,
intuisi, maupun imajinasi. Mitos adalah suatu cerita yang memberikan pedoman
atau arah tertentu kepada sekelompok orang. Pengetahuan dalam mitos tidak
obyektif, rasio atau penalaran belum terbentuk, yang bekerja hanya daya khayal,
intuisi atau imajinasi.
Contoh
1.Gempa bumi diduga terjadi karena Atlas (raksasa yang
memikul bumi pada bahunya) memindahkan bumi dari bahu yang satu ke bahu yang
lain.
2. Gerhana bulan disangka terjadi karena bulan dimakan
raksasa.
3. Bunyi guntur dikira ditimbulkan oleh roda kereta yang
dikendarai dewa melintasi langit.
4. Gunung meletus akibat dewa yang dianggap sakti sedang
murka
5. RIP current akibat dari tumbal Ratu Pantai Selatan
2. Tahap Filsafat
Manusia mencoba
mempergunakan rasionya untuk memahami obyek secara dangkal, belum secara
metodologis yang definitif.
Contoh
1. Gunung meletus disikapi dengan cara memindahkan penduduk
dari sekitar gunung ke tempat yang lebih aman.
2. Tidak lagi mengadakan selamatan dengan tarian-tarian,
tetapi belum bisa menjelaskan secara rinci faktor penyebab gunung meletus.
3. menemukan berbagai tumbuhan dan dijadikannya obat oleh
orang zaman dulu tetapi mereka tidak mengetahui alasan tanaman tersebut dapat
menyembuhkan suatu penyakit.
4. Melakukan ritual seruling dewa untuk memanggil hujan
dengan menari dan memanjatkan doa.
5. Pada saat hujan turun menganggap sebagai sebuah
keberuntungan.
3 Tahap Positif/ Tahap Ilmu
Kumpulan
pengetahuan dapat disebut ilmu, harus digunakan perpaduan antara rasionalisme
dan empirisme yang dikenal dengan metode keilmuan atau pendekatan ilmah. Penelitian
ilmiah yang dilakukan secara sistematis, terkontrol dan berdasarkan atas data
empiris. Pada zaman ini orang berusaha untuk menemukan hokum segala sesuatu
dari berbagai eksperimen yang akhirnya menghasilkan fakta-fakta ilmiah,
terbukti, dan dapat dipertanggung jawabkan.
Contoh :
1. Hujan turun
akibat perubahan iklim bukan karena ritual seruling dewa (pemanggil hujan).
2. Tanaman padi tumbuh subur karena kondisi iklim yang
mendukung dan pemupukan yang baik bukan karena kehendak Dewi Sri.
3. RIP current akibat arus datang tegak lurus garis pantai dan menemui garis pantai
yang melengkung dan dapat menyeret seseorang yang sedang berenang ke tengah laut
bukan dari tumbal Ratu Pantai Selatan
4. Bunyi guntur ditimbulkan oleh pemanasan dan pemuaian udara yang sangat cepat
ketika dilewati oleh sambaran petir bukan dari roda kereta yang dikendarai dewa melintasi langit.
5. Gempa bumi ditimbulkan akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba
yang menciptakan gelombang seismic bukan karena dugaan terjadi karena Atlas (raksasa yang memikul bumi pada
bahunya) memindahkan bumi dari bahu yang satu ke bahu yang lain.
Komentar
Posting Komentar