Mitos, Cerita Rakyat dan Legenda
PENGERTIAN DAN CONTOH-CONTOH MITOS, CERITA RAKYAT DAN LEGENDA DI INDONESIA
Dalam melacak sejarah tradisi masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan salah satunya adalah dari cerita-cerita Mitos. Disini akan membahas tentang apa itu Mitos, Cerita Rakyat dan Legenda serta contoh-contohnya di Indonesia
A. MITOS
Secara sederhana, definisi mitos adalah suatu informasi yang sebenarnya salah tetapi dianggap benar karena telah beredar dari generasi ke generasi. Begitu luasnya suatu mitos beredar di masyarakat sehingga masyarat tidak menyadari bahwa informasi yang diterimanya itu tidak benar. Karena begitu kuatnya keyakinan masyarakat terhadap suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat.
1. Pengertian Mitos
Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang di tokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Mitos juga merujuk kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa dahulu.
Jadi, Mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya. Mengapa Mitos di Percaya? Sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya kedaerahannya. Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang.
Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya Ada masyarakat yang mempercayai mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak mempercayainya. Jika mitos tersebut terbukti kebenarannya, maka masyarakat yang mempercayainya merasa untung. Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya, maka masyarakat bisa dirugikan. Mitos dipercaya sebagai ajaran nenek moyang tentang apa yang tidak boleh dilakukan agar tidak tertimpa daerah.
2. Contoh-contoh Mitos
a. Kalau nyapu tidak bersih, suaminya brewokan
Secara sederhana, definisi mitos adalah suatu informasi yang sebenarnya salah tetapi dianggap benar karena telah beredar dari generasi ke generasi. Begitu luasnya suatu mitos beredar di masyarakat sehingga masyarat tidak menyadari bahwa informasi yang diterimanya itu tidak benar. Karena begitu kuatnya keyakinan masyarakat terhadap suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat.
Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya Ada masyarakat yang mempercayai mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak mempercayainya. Jika mitos tersebut terbukti kebenarannya, maka masyarakat yang mempercayainya merasa untung. Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya, maka masyarakat bisa dirugikan. Mitos dipercaya sebagai ajaran nenek moyang tentang apa yang tidak boleh dilakukan agar tidak tertimpa daerah.
2. Contoh-contoh Mitos
a. Kalau nyapu tidak bersih, suaminya brewokan
Orang-orang masa lampau khususnya kaum perempuan menyukai pria mukanya yang bersih dari brewok. Mitos ini dibuat untuk ‘menakut nakuti’ perempuan agar mereka menyapu dengan sungguh-sungguh, tak ada kotoran atau debu yang tersisa. Brewok, pada masa itu, melambangkan hal-hal yang belum bersih. Jadi kalau kamu malas membersihkan rumah, kamu juga bakal dapat cowok yang malas membersihkan badan juga.
Orang-orang masa lampau khususnya kaum perempuan menyukai pria mukanya yang bersih dari brewok. Mitos ini dibuat untuk ‘menakut nakuti’ perempuan agar mereka menyapu dengan sungguh-sungguh, tak ada kotoran atau debu yang tersisa. Brewok, pada masa itu, melambangkan hal-hal yang belum bersih. Jadi kalau kamu malas membersihkan rumah, kamu juga bakal dapat cowok yang malas membersihkan badan juga.
b. Anak gadis yang duduk di depan pintu dipercaya sulit dapat jodoh
Pemikiran ini sebenarnya berkembang untuk mendidik perempuan agar berlaku sopan. Sebab, duduk di depan pintu adalah hal yang kurang sopan, karena secara langsung menghalang-halangi orang untuk masuk atau keluar dari ruangan.
Pemikiran ini sebenarnya berkembang untuk mendidik perempuan agar berlaku sopan. Sebab, duduk di depan pintu adalah hal yang kurang sopan, karena secara langsung menghalang-halangi orang untuk masuk atau keluar dari ruangan.
c. Pamali makan
menggunakan tutup piring.
Mitos ini berkembang dengan maksud yang baik. Tutup piring diciptakan bukan dipakai untuk makan. Pemahaman ini bermaksud mengembalikan peran barang sesuai dengan fungsinya. Bayangkan, kalau kamu makan dengan tutup piring, pasti menjadi belepotan dan tak karuan. Sebab, tutup piring didesain bukan untuk wadah makanan.
Mitos ini berkembang dengan maksud yang baik. Tutup piring diciptakan bukan dipakai untuk makan. Pemahaman ini bermaksud mengembalikan peran barang sesuai dengan fungsinya. Bayangkan, kalau kamu makan dengan tutup piring, pasti menjadi belepotan dan tak karuan. Sebab, tutup piring didesain bukan untuk wadah makanan.
4. Duduk di atas bantal nanti jadi bisulan.
Sama seperti mitos tutup piring, mitos ini berkembang sebagai upaya mengembalikan fungsi barang. Bantal mulanya memang dibuat untuk kepala, bukan untuk kaki atau bagian tubuh lain. Kalau diinjak atau diduduki, bantal jadi kotor, kepala pun ikut kotor saat bantal itu dipakai.
Sama seperti mitos tutup piring, mitos ini berkembang sebagai upaya mengembalikan fungsi barang. Bantal mulanya memang dibuat untuk kepala, bukan untuk kaki atau bagian tubuh lain. Kalau diinjak atau diduduki, bantal jadi kotor, kepala pun ikut kotor saat bantal itu dipakai.
Mitos yang saya alami :
Potong kuku malam-malam itu pamali
Pada suatu hari saya
menginap dirumah Bude didaerah Jawa Tengah. pada malam itu saya dan saudara
sepupu sedang membicarakan warna kuteks yang bagus untuk kami pakai pada malam
ini. Kemudian saya merasa kalau kuku saya tidak rapi dan ingin menggunting kuku
tersebut. Saya bilang ke sepupu ingin meminjam gunting kukunya. Tetapi, sepupu
saya mengatakan bahwa pamali gunting kuku malam hari, besok saja guntingnya.
Sebenarnya mitos ini dibuat
untuk menghindari agar tangan orang tak terluka saat memotong kuku malam-malam.
Apalagi zaman dulu belum ada penerangan listrik. Saat malam gelap, bisa-bisa
bukan kuku yang terpotong, tapi tangan yang tergores.
Pada suatu hari saya
menginap dirumah Bude didaerah Jawa Tengah. pada malam itu saya dan saudara
sepupu sedang membicarakan warna kuteks yang bagus untuk kami pakai pada malam
ini. Kemudian saya merasa kalau kuku saya tidak rapi dan ingin menggunting kuku
tersebut. Saya bilang ke sepupu ingin meminjam gunting kukunya. Tetapi, sepupu
saya mengatakan bahwa pamali gunting kuku malam hari, besok saja guntingnya.
Sebenarnya mitos ini dibuat
untuk menghindari agar tangan orang tak terluka saat memotong kuku malam-malam.
Apalagi zaman dulu belum ada penerangan listrik. Saat malam gelap, bisa-bisa
bukan kuku yang terpotong, tapi tangan yang tergores.
B. Cerita Rakyat
1. Pengertian Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang disetiap daerah dan menceritakan asal usul atau legenda yang terjadi disuatu daerah; cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat. Cerita rakyat merupakan bagian dari dongeng.
Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang disetiap daerah dan menceritakan asal usul atau legenda yang terjadi disuatu daerah; cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat. Cerita rakyat merupakan bagian dari dongeng.
Contoh Cerita Rakyat
Contoh Cerita Rakyat
Bawang Merah Bawang Putih
Di sebuah desa, tinggallah seorang anak bernama Bawang Putih bersama dengan ayahnya. Ibu Bawang Putih sudah meninggal sehingga sang ayah memutuskan untuk menikah kembali. Sayangnya, ibu tiri dan saudara tirinya yang bernama Bawang Merah selalu bersikap buruk kepada Bawang Putih.
Kejahatanya semakin menjadi-jadi ketika sang ayah meninggal dunia. Bawang putih diperlakukan layaknya seorang asisten rumah tangga. Pada suatu pagi Bawang Putih sedang mencuci baju di sungai. Dikarenakan aliran airnya terlalu deras, salah satu baju ibu tirinya pun hanyut.
Mengetahui hal tersebut, ibu tiri langsung memarahinya dan meminta Bawang Putih untuk menemukannya. Dengan berat hati, ia pun menulusuri sungai untuk menemukan baju ibunya. Ternyata baju tersebut ditemukan oleh seorang nenek.
Nenek tersebut akan memberikannya, tapi dengan syarat Bawang Putih harus menemaninya selama satu minggu. Dengan senang hati, Bawang Putih menemani nenek tersebut. Setiap hari ia membantunya merapikan dan merawat rumah.
Setelah satu minggu berlalu, nenek itu mengembalikan baju ibunya dan menawarkan hadiah kepada Bawang Putih atas bantuannya merawat rumah. Hadiah tersebut berupa labu siam besar dan kecil. Bawang putih memilih yang kecil karena tidak ingin menyusahkan si nenek.
Setelah kembali ke rumah dan mebuka labu tersebut, ternyata isinya adalah emas-emasan. Mengetahui hal itu, Bawang Merah memutuskan untuk kerumah nenek tersebut dan meminta labu siam yang besar secara paksa.
Ia berharap jika labunya lebih besar, maka isi perhiasannya pun semakin banyak. Namun, setelah labu tersebut dibuka yang muncul justru binatang buas.
Kisah Bawang Putih dan Bawang Merah yang merupakan salah satu dari kumpulan cerita rakyat nusantara ini sangat cocok diceritakan pada anak Anda. Pasalnya, kisah ini memiliki pesan moral yang mengajarkan pada anak untuk selalu bersikap baik.
Perbuatan yang jahat akan mendapatkan balasan yang setimpal. Seperti halnya kelakuan Bawang Merah dan Ibu Tiri yang jahat kepada Bawang Putih. Pada akhirnya, mereka mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya.
Di sebuah desa, tinggallah seorang anak bernama Bawang Putih bersama dengan ayahnya. Ibu Bawang Putih sudah meninggal sehingga sang ayah memutuskan untuk menikah kembali. Sayangnya, ibu tiri dan saudara tirinya yang bernama Bawang Merah selalu bersikap buruk kepada Bawang Putih.
Kejahatanya semakin menjadi-jadi ketika sang ayah meninggal dunia. Bawang putih diperlakukan layaknya seorang asisten rumah tangga. Pada suatu pagi Bawang Putih sedang mencuci baju di sungai. Dikarenakan aliran airnya terlalu deras, salah satu baju ibu tirinya pun hanyut.
Mengetahui hal tersebut, ibu tiri langsung memarahinya dan meminta Bawang Putih untuk menemukannya. Dengan berat hati, ia pun menulusuri sungai untuk menemukan baju ibunya. Ternyata baju tersebut ditemukan oleh seorang nenek.Nenek tersebut akan memberikannya, tapi dengan syarat Bawang Putih harus menemaninya selama satu minggu. Dengan senang hati, Bawang Putih menemani nenek tersebut. Setiap hari ia membantunya merapikan dan merawat rumah.Setelah satu minggu berlalu, nenek itu mengembalikan baju ibunya dan menawarkan hadiah kepada Bawang Putih atas bantuannya merawat rumah. Hadiah tersebut berupa labu siam besar dan kecil. Bawang putih memilih yang kecil karena tidak ingin menyusahkan si nenek.Setelah kembali ke rumah dan mebuka labu tersebut, ternyata isinya adalah emas-emasan. Mengetahui hal itu, Bawang Merah memutuskan untuk kerumah nenek tersebut dan meminta labu siam yang besar secara paksa.Ia berharap jika labunya lebih besar, maka isi perhiasannya pun semakin banyak. Namun, setelah labu tersebut dibuka yang muncul justru binatang buas.
Kisah Bawang Putih dan Bawang Merah yang merupakan salah satu dari kumpulan cerita rakyat nusantara ini sangat cocok diceritakan pada anak Anda. Pasalnya, kisah ini memiliki pesan moral yang mengajarkan pada anak untuk selalu bersikap baik.
Perbuatan yang jahat akan mendapatkan balasan yang setimpal. Seperti halnya kelakuan Bawang Merah dan Ibu Tiri yang jahat kepada Bawang Putih. Pada akhirnya, mereka mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya.
C. Legenda
1. Pengertian Legenda
Legenda Candi Prambanan
Dahulu
kala, di desa Prambanan ada sebuah kerajaan yang dipimpin Prabu Baka. Ia
memiliki seorang putri cantik bernama Roro Jongrang.
Suatu
ketika, kerajaan Prambanan berperang dengan Kerajaan Pengging yang dipimpin
oleh Bandung Bondowoso. Pada peperangan itu Prabu Baka kalah dan tewas oleh
serangan Bandung Bondowoso. Ia kemudian menguasai kerajaan Prambanan
menggantikan Prabu Baka.
Melihat
kecantikan Roro Jongrang, Bandung Bondowoso memutuskan untuk menikahinya.
Namun, ia menolak dengan cara memberikan syarat yang tidak mungkin Bandung
Bondowoso bisa lakukan. Syarat tersebut adalah membuat seribu candi dalam waktu
satu malam.
Berkat
bantuan balatentara roh-roh halus, Bandung Bondowoso hampir menyelesaikan 1000
candi hanya dalam waktu 1 malam. Merasa khawatir akan keberhasilannya membangun
1000 candi, Roro Jonggrang memutuskan untuk membangunkan gadis-gadis di Desa
Prambanan untuk memukul alu pada lesung.
Suasana
saat itu sangat riuh, ayam jantan pun berkokok bersautan. Mendengar suara itu,
para roh halus segera meninggalkan pekerjaan karena khawatir jika matahari
segera terbit. Padahal, pada saat itu hanya kurang 1 candi untuk melengkapi
seribu candinya.
Bandung
Bondowoso sangat terkejut dan marah menyadari usahanya yang telah gagal. Ia
kemudian mengutuk Roro Jongrang menjadi sebuah arca.
Legenda
terbentuknya Candi Prambananan merupakan salah satu dari kumpulan cerita rakyat
nusantara dan legenda yang cocok untuk dikisahkan pada si kecil. Selain untuk
mengenalkan sejarah kepadanya juga untuk mengajarkan beberapa pesan moral.
Salah
satu pesan moralnya adalah jadilah seseorang yang tegas dan teguh dalam
pendirian. Jangan seperti Roro Jongrang yang coba mengingkari janjinya. Ia
telah berjanji mau dinikahi oleh Bandung Bondowoso setelah 1000 candi
terbangun.
Namun,
Roro Jonggrang justru berusaha menggagalkannya. Jika memang tidak ingin
dinikahi, seharusnya ia mengatakannya sejak awal. Oleh karenanya, ia dikutuk
menjadi sebuah batu arca yang hingga saat ini tersimpan di candi terbesar yang
dibuat Bandung Bondowoso.
Komentar
Posting Komentar